Selebgram Indonesia Ditahan di Myanmar, DPR Desak Pemerintah Ambil Langkah Diplomatik
Sarmi – Indonesia (WNI) tengah menghadapi masa sulit di Myanmar . Dalam rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang digelar Senin, 30 Juni 2025, anggota Komisi I Abraham Sridjaja mengungkapkan bahwa seorang selebgram muda asal Indonesia ditahan oleh junta militer Myanmar.
Menurut Abraham, selebgram berusia 33 tahun itu diberitakan secara sepihak terlibat dalam pendanaan kelompok pemberontak . Tuduhan tersebut membuatnya kini berada di bawah pengawasan ketat pihak militer Myanmar.
“Ada satu warga negara kita di Myanmar yang ditahan oleh pemerintah Myanmar. Ia memuat pemberontak. Padahal, yang bersangkutan hanyalah seorang pembuat konten media sosial,” kata Abraham dalam forum resmi di Gedung DPR.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha , untuk membahas langkah-langkah diplomatik yang bisa diambil. Ia menegaskan, WNI tersebut tidak memiliki niat atau keterlibatan dalam aktivitas politik di Myanmar.
“Umurnya seumuran saya, 33 tahun. Masih muda. Hanya bikin konten. Tidak ada niat memuat pemberontak atau semacamnya. Kami mohon pemerintah segera memperjuangkan pembebasannya,” tegas Abraham.
Dalam rapat itu, Abraham meminta Kemlu untuk mengupayakan jalur amnesti atau deportasi , demi membawa pulang WNI tersebut ke tanah air secepat mungkin.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono belum memberikan tanggapan spesifik terkait kasus ini. Namun, ia memberikan imbauan penting kepada seluruh WNI agar selalu mencari informasi kondisi negara tujuan , terutama yang sedang mengalami ketidakstabilan politik.
“Myanmar saat ini tengah menghadapi perang saudara. Ini membuat proses diplomasi menjadi lebih kompleks, karena komunikasi dengan pemerintah atau junta tentu saja belum efektif untuk seluruh wilayah,” jelas Sugiono.
Ia juga menyarankan agar WNI yang hendak bepergian ke luar negeri mengakses portal Safe Travel dari Kemlu untuk informasi keamanan terkini. Bagi mereka yang tinggal di luar negeri, Sugiono mendorong pelaporan diri melalui aplikasi Peduli WNI agar pemerintah mudah melakukan pendataan dan perlindungan bila terjadi keadaan darurat.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Kondisi politik di Myanmar memang belum membaik sejak kudeta militer pada Februari 2021 . Konflik yang berkepanjangan antara junta militer dan kelompok pemberontak membuat penegakan hukum di negara itu sering tidak terprediksi, bahkan bagi warga asing.
Kehati-hatian dalam membuat konten, memahami tujuan hukum negara, serta memperhatikan situasi geopolitik menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Kini, masyarakat menantikan betapa cepatnya respons dari pemerintah Indonesia untuk memastikan perlindungan hukum dan kepulangan selebgram tersebut . Satu hal yang jelas: diplomasi menjadi kunci, dan kehadiran negara ditunggu oleh warganya yang berada dalam kesulitan.
