Kemensos Bangun 20 Rumah Layak Huni di Makassar, Dana dari Lelang Rolls-Royce
Sarmi – bangun 20 unit rumah layak huni dengan anggaran sekitar Rp 80 juta per unit, khusus untuk warga prasejahtera. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dalam sebuah acara di Gedung Konvensi Kalibata, Jakarta Selatan.
Uniknya, dana pembangunan ini berasal dari hasil lelang mobil mewah Rolls-Royce Ghost tahun 2011 yang disita negara dan berhasil terjual lebih dari Rp 2,5 miliar. Mobil sitaan tersebut kini menjelma menjadi harapan nyata bagi puluhan keluarga di Makassar yang selama ini tinggal dalam kondisi tidak layak. “Ya, fokusnya memang untuk Makassar. Nantinya akan dibangun 20 rumah. Nilainya sekitar Rp 80 juta per unit,” ujar Gus Ipul.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Proyek ini bukan hanya sebuah langkah strategis dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi contoh konkret pemanfaatan aset negara hasil sitaan untuk kesejahteraan publik. Menurut Gus Ipul, pemerintah tidak hanya akan membangun rumah, tetapi juga memastikan bahwa dana sisa dari hasil lelang digunakan secara produktif untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. “Sisanya nanti kita gunakan untuk pemberdayaan keluarga-keluarga yang memang membutuhkan di sekitar sana,” jelasnya.
Lebih dari sekadar program pemerintah, pembangunan ini bersifat kolaboratif. Kemensos melibatkan berbagai pihak mulai dari kementerian dan lembaga lain, pemerintah daerah, hingga sektor swasta dan komunitas filantropi. Pendekatan ini menunjukkan semangat gotong royong lintas sektor untuk menjawab masalah kemiskinan dan keterbatasan tempat tinggal. “Kami enggak kerja sendiri. Kami gandeng kementerian lain, pemerintah daerah, juga swasta dan para filantropis,” kata Gus Ipul.
Tak hanya fokus pada tempat tinggal, Kemensos juga menaruh perhatian besar pada kelayakan hidup jangka panjang. Fasilitas umum seperti air bersih, listrik, dan akses pendidikan juga masuk dalam rencana pembangunan kawasan ini. “Kami ingin rumah-rumah ini bukan cuma berdiri, tapi juga layak ditinggali. Maka, kami bantu juga fasilitas umum di sekitarnya. Ini bukan proyek satu arah, tapi kerja bersama,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan menjadi pemicu perubahan di banyak daerah lain, membuktikan bahwa dengan sinergi, solusi konkret untuk masalah kemiskinan bisa terwujud. Apalagi, penggunaan barang sitaan negara untuk kepentingan publik menunjukkan transparansi dan inovasi dalam pengelolaan aset negara.
Program rumah layak huni ini menjadi simbol harapan bahwa negara hadir dan berpihak pada rakyat kecil. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga yang selama ini termarjinalkan. Semoga inisiatif serupa dapat diperluas ke wilayah lain demi Indonesia yang lebih sejahtera dan adil bagi semua.
