
Bantuan Medis WHO Kembali Masuk Gaza: Sebuah Titik Terang di Tengah Krisis Kemanusiaan
bantuan medis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berhasil memasuki Gaza. Pengiriman bantuan ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk dan sistem kesehatan yang hampir lumpuh akibat konflik yang berkepanjangan serta blokade yang ketat.
Keberhasilan Pengiriman Bantuan Medis: Sebuah Pencapaian yang Bermakna
Pada Kamis, 26 Juni 2025, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala WHO, mengumumkan bahwa sembilan truk bantuan medis berhasil dikirim ke Gaza. Ini adalah pengiriman pertama sejak penghentian bantuan pada Maret lalu. Bantuan tersebut terdiri dari pasokan medis penting, 2.000 unit darah, dan 1.500 unit plasma yang dikirim melalui penyeberangan Kerem Shalom, yang terkenal dengan tingkat kerentanannya yang tinggi.
Distribusi Bantuan:
-
Pasokan darah dan plasma yang dikirimkan disimpan di Kompleks Medis Nasser dan akan segera didistribusikan ke rumah sakit-hospital yang kekurangan pasokan medis kritis, di tengah meningkatnya jumlah korban luka akibat serangan dan kekerasan yang terus berlangsung.
-
Keberhasilan pengiriman ini dianggap sangat berarti di tengah krisis kesehatan yang telah mempengaruhi ribuan warga Gaza. Namun, Tedros dengan tegas menyatakan bahwa pengiriman ini hanya “setetes air di lautan” dan mendesak agar akses bantuan kemanusiaan dibuka lebih luas, tanpa hambatan, dan lebih berkelanjutan.
Tekanan Internasional dan Sikap Keras Israel

Sementara WHO berusaha membuka kembali jalur kemanusiaan, situasi di lapangan masih sangat penuh tantangan. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, tetap menentang pengiriman bantuan ke Gaza.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Komite Tertinggi Urusan Kesukuan Gaza, yang menyatakan bahwa distribusi bantuan dilakukan dengan tertib oleh pemuka suku dan badan internasional. Mereka juga meminta delegasi PBB untuk turun langsung ke lapangan dan memverifikasi distribusi tersebut.
Tantangan Distribusi di Lapangan
Meskipun bantuan medis sudah mulai masuk secara terbatas sejak akhir Mei 2025, distribusinya seringkali diwarnai dengan kerusuhan dan bahkan jatuhnya korban jiwa.
Logistik dan Akses Terbatas:
-
Sistem logistik yang tidak memadai serta akses yang terbatas menjadi hambatan besar dalam pengiriman bantuan. Distribusi pasokan medis, makanan, dan air bersih sangat terbatas dan sering terhambat oleh kondisi lapangan yang tidak aman.
-
Sikap keras pejabat Israel terhadap pengiriman bantuan menambah kesulitan dalam menciptakan solusi jangka panjang bagi warga Gaza yang terjebak dalam kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan.
Arah Masa Depan: Apa yang Dibutuhkan Gaza?
Kembalinya bantuan medis dari WHO adalah titik terang di tengah kegelapan. Namun, ini hanya langkah awal. Krisis kemanusiaan di Gaza masih sangat dalam, dengan kebutuhan akan bantuan yang sangat mendesak
Penting bagi komunitas internasional untuk mendorong agar jalur kemanusiaan dibuka lebih luas dan lebih berkelanjutan.
